1.1 Latar Belakang Masalah
Tidak bisa
diragukan lagi bahwasanya manusia tak akan terlepas dengan mengeksplorasi
segala sumber daya yang dimilikinya. Dengan cara mencurahkan segala daya dan kemampuanya untuk selalu berinofasi menemukan
sesuatu yang baru yang dapat membantu
hidupnya menjadi lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala kemampuanya maka ia akan
tertinggal bahkan tergerus oleh zaman yang selalu berkembang. Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpa inovasi
akan terjadi kemandekan pada dunia pendidikan yang kemudian berimbas pada
pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan
lain-lain.
Kata inovasi
seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap perubahan
dapat dikategorikan sebagai inovasi. Rogers (1983 : 11) memberikan batasan yang
dimaksud dengan inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau objek benda yang
dipandang baru oleh seseorang atau kelompok adopter lain. Kata "baru"
bersifat sangat relatif, bisa karena seseorang baru mengetahui, atau bisa juga
karena baru mau menerima meskipun sudah lama tahu.
1.2 Rumusan Masalah
2.
Apa Tujuan Inovasi Pendidikan?
3.
Apa Masalah-masalah yang Menuntut diadakannya Inovasi dalam
Pendidikan?
4.
Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Inovasi
pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan
perbuahan. Kata kerjanya innovo yang artinya mempebarui dan mengubah, Inovasi ialah suatu perubahan yang baru
yang menuju ke arah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan bererncana (tidak secara kebetulan saja).[1]
Istilah
pembaruan dan perubahan ada perbedaan dan pesamaannya. Bedanya, kalau dalam
pembaruan ada unsur kesengajaan. Persamaannya, yakni sama-sama memiliki unsu
yang baru atau lain dari sebelumnya.
Kata “baru”
dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau dilaksanakan
oleh penerima inovasi, meskipun bukan hal yang baru lagi bagi oang lain. Namun,
setiap yang baru itu belum tentu baik untuk setiap situasi, kondisi, dan
tempat.
Cara
penggunaan potensi yang lama dalam rangka meningkatkan efisiensi suatu usaha
juga dinamakan inovasi. Sebagai contoh, kalau kekuangan gedung dan guru,
pemecahannya tidak selalu haus menambahnya. Akan tetapi, cara penggunaannya
yang dipebarui. Selama ini, radio dipergunakan sebagai alat penghibur bagi
pendengar, tetapi sekarang dalam dunia pendidikan, radio dipergunakan sabagai
alat bntu untuk meningkatkan efisiensi dalam media pengajaran.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa
inovsi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok
orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery
(baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memcahkan masalah-masalah pendidikan.
Sedangkan Inovasi Pendidikan memiliki beberapa pengertian
berdasarkan sudut pandang para pakar.[2]
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Santoso S. Hamidjojo seperti dikutip Abdulhak (2002) menyatakan
bahwa inovasi pendidikan sebagai “suatu perubahan yang baru dan secara
kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam bidang
pendidikan”.
2. Ibrahim (1998) inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi hasil invers untuk mencapai tujuan
masalah pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi. Pembaharuan
(inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi juga di
segala bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan di dalam
berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen sistem
pendidikan.
Sebagai calon pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar
dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh
hasil yang maksimal. Kemajuan
suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul
pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/lembaga
pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak
melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan
dan tantangan – tantangan yang mungkin terjadi.
2.2 Tujuan Inovasi
Menurut Santoso (1974), tujuan utama
inovasi adalah: untuk meningkatkan
sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur
organisasi.[3]
Sedangkan tujuan
inovasi pendidikan adalah: Untuk meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas, sarana serta
jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik,
masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber tenaga, uang,
alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahapan-tahapan arah tujuan
inovasi pendidikan Indonesia, adalah
sebagai berikut:
Ø Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang
dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama
pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajara dengan kemajuan
tersebut.
Ø Mengusahakan
terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga
Negara. Misalnya
meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
2.3 Masalah-masalah yang Menuntut Diadakannya Inovasi
Adapun
masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi dalam pendidikan di Indonesia,[4]
yaitu:
a)
Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi,
politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang
dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan
kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan
tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan
tuntutan dan keinginan masyarakat.
b)
Laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, menyebabkan daya tamping,
ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c)
Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik, sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat terbatas.
d)
Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e)
Belum tumbuhnya suasana belajar yang mampu meningkatkan semangat dan
potensi siswa dalam pendidikan fomal,
dan siswa cenderung dikuasai rasa malas.
Dari paparan
bebeapa contoh masalah-masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia tersebut,
maka sangat perlu sekali diadakannya Inovasi sebagai perubahan dan pembaruan
menjadi yang lebih baik.
2.4 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Inovasi
pendidikan
1.
Guru
Guru sebagai ujung tombak
dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan
proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus
pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai.
Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, dan lain sebagainya
Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, dan lain sebagainya
2.
Siswa
Sebagai obyek utama dalam
pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang
sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan
keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman,
kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini
bisa terjadi
apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya
dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung
jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekwen. Peran siswa dalam
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena
siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama
temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan
inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan
sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi
juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3.
Kurikulum
Kurikulum pendidikan,
lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh
karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan
inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur
lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti
program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan
berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembahruan
pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau
perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil
perubahan dari
kedua-duanya akan berjalan searah.
kedua-duanya akan berjalan searah.
4.
Fasilitas
Fasilitas, termasuk
sarana dan prasarana pendidikan, tidak bias diabaikan dalam dalam proses
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan
pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi
kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka
pelaksanaan inovasi pendidikan akan bias dipastikan tidak akan berjalan dengan
baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang
esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu,
jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang
teknologi, tetapi juga di
segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan
pendidikan diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap
komponen sistem pendidikan.
Sebagai pendidik, kita harus
mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses
pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan
sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari
siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/lembaga pendidikan tidak akan
meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi
di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan
yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar